Rabu, 27 April 2011

Takut Gagal

Tadi malam waktu aku pulang kantor Thya menghampiriku. Dia bilang dia takut gagal UAN Matematikanya. Sambil menangis, dia cerita bahwa sebenarnya bisa jawab dengan yakin sebagian besar soalnya. Tapi caranya salah. Dia cari dulu jawaban semua nomor, baru menghitamkan bulatan di lembar jawaban. Akibatnya 19 nomor terakhir tidak sempat dihitamkan, padahal waktu sudah habis. Untung guru pengawasnya baik mau menunggu Thya menyelesaikan, tapi dia sudah stress sekali. Katanya, tangannya sampai gemetar waktu menghitamkan bulatan itu, jadi dia tidak tahu apakah bulatannya benar atau tidak. Mungkin melewati garis, katanya.
Hari sebelumnya, waktu ujian bahasa Indonesia, masih banyak waktu tersisa, jadi dia sempat mengerjakan semuanya. Dia pikir bisa mengerjakan jawaban dgn cara seperti itu pada ujian Matematika.

Kasihan dia, tadi malam susah untuk tidur karena menangis. Aku coba menenangkannya. Sambil tiduran dan memeluknya, aku mengatakan banyak hal padanya, mencoba menanamkan nilai-nilai kehidupan. Aku mengatakan apa yang terjadi sudahlah, tidak perlu disesali. Aku tidak akan marah padanya kalau pun nanti nilai Matematikanya jelek, karena aku tahu usahanya mempersiapkan diri untuk menghadapi UAN SMP kali ini cukup baik, tidak seperti waktu ia menghadapi UAN SD yang menurutku kurang sungguh-sungguh.

Yang paling penting sekarang adalah belajar menerima apa pun hasilnya nanti. Juga untuk besok, karena masih ada mata pelajaran lain yang mesti dihadapi, harus belajar dari kesalahan hari ini dan memperbaiki diri.

Orang yang berhasil bukan orang yang tidak pernah gagal, tapi orang yang selalu belajar dari kegagalannya dan bangkit untuk memperbaiki diri. Selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik dan selalu mencoba untuk lebih baik.

Namun demikiani, jangan putus asa ketika terkadang kita merasa sudah melakukan yang terbaik, namun bisa saja ada hal-hal yang terjadi yang membuat kita memperoleh hasil tidak seperti yang kita harapkan. Itu menyakitkan dan mengecewakan, seperti yang sekarang Thya alami. Tapi jangan kalah dengan keadaan, jangan patah semangat sehingga tidak bisa untuk memperbaiki diri.

Demikian beberapa nasihatku padanya diantara percakapan kami. Lama kami berbicara dari hati ke hati. Entah berapa persen nasihatku yang meresap di hatinya, tapi semoga dapat memulihkan hatinya yang kecewa dan memompa semangatnya. Dan semoga meski sekarang ia belum memahami apa yang aku sampaikan itu 100%, tetapi suatu waktu kelak dia paham. Aku berdoa kiranya Tuhan selalu menjaganya.

Setelah berbicara banyak, aku mengajaknya berdoa. Aku memeluknya yang masih terisak sambil mencoba tidur. Lama kutunggu, akhirnya dia tertidur. Kucium keningnya yang sudah pulas.

Kumohon Tuhan menjaganya, terutama jiwanya.

Pagi ini, UAN SMP hari ketiga, mata pelajaran yang diuji Bahasa Inggris. Sudah tidak kulihat lagi kesedihan di matanya. Seperti biasanya, kuantar dia sampai ke pintu gerbang sekolah. Mudah-mudahan hari ini dia tidak terbawa kesedihan kemarin, jadi bisa menjawab dengan tenang.

Tuhan berkati anakku, supaya belajar banyak dari kehidupan. Belajar mengatasi rintangan, kegagalan, kesedihan dan banyak tantangan lainnya dengan mengandalkan Engkau dan semakin mengenal bahwa Engkau adalah tempatnya mengandalkan hidupnya.
Belajar menghadapi keberhasilan, kesuksesan, dan pencapaian-pencapaian lainnya dengan tetap rendah hati, tidak sombong, mensyukurinya sebagai karunia dariMU dan semakin percaya ybahwa Engkaulah sumber segala sesuatu dalam hidupnya.
Ajar anak-anakku untuk semakin mengenal dan mengandalkan hidupnya padaMU, Tuhan.
Amin.

Puisiku, 26 April 2011
Dalam tangis kau datang padaku,
membawa semua gundahmu hari ini
Sesalmu atas gagalmu dan kesalmu atas teledormu.
Duh, kecewamu sungguh nyata di matamu.

Sesaat aku terbawa arus kecewamu
Gundah melanda hatiku pula
Gusar dan gelisahmu serta merta menulariku,
sejenak aku tak mampu berkata-kata

Anakku,
Gagalmu hari ini adalah gurumu
Namun jangan lemah terhanyut arus sesalmu
Kecewamu saat ini adalah ujianmu
Yang hanya dapat kau pahami ketika sudah mengalaminya

Anakku sayang,
Hidup tidak hanya semata tentang manang atau kalah, gagal atau sukses
Meskipun mungkin akan selalu hadir menjadi warna - warni dinamika hidupmu.
Menang atau sukses bukanlah tujuan hidup
Yang paling penting pelajaran-pelajaran yang kau petik
dalam usaha, karya dan upaya di sepanjang perjalanan hidupmu

Anakku sayang,
Hidup tidak selalu putih dan tidak hanya hitam
Sering pula muncul dalam bias aneka warna dan warni
Ada abu-abu di antara hitam dan putih, ada jingga di antara cyan dan biru
Ada hijau di antara kuning  dan biru.

Belajarlah dari hidupmu, sayang
Kuatlah berdiri kokoh dalam Tuhanmu
Aku selalu ada menemani hari-harimu,

JUNI 2011
Puji Tuhan, ternyata UAN Matematika Thya dapat bagus, 9.75 hanya salah 1 nomor dari 40 nomor yang diujikan. Meskipun dikerjakan dengan terburu-buru saat-saat terakhir, ternyata hasilnya sangat-sangat menggembirakan. Terima kasih Tuhan. Terima kasih ibu guru pengawas UAN yang baik hati, yang memberi kesempatan Thya untuk menyelesaikan jawabannya. Terima Kasih ibu Christina, KaSek SMP TM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar